Akhir-akhir ini mungkin kita kerap mendengar perbincangan di masyarakat dari kalangan bawah hingga kalangan pengusaha bahkan pejabat papan atas tentang batu mulia atau batu cincin. Dahulu batu akik biasa orang menyebutnya, hanya diminat oleh sedikit orang karena siapapun yang memakainya selalu dikaitkan dengan hal-hal mistis atau klenik. Tapi siapa sangka, saat ini batu mulia tidak hanya penghobi saja, namun batu mulia menjelma menjadi peluang bisnis yang menjanjikan. Di Jakarta kita ketahui pasar Rawa Bening yang menjadi sentral pedagang dan tempat pemburu batu mulia bertemu. Disana kita mengenal bermacam-macam batu mulia seperti bacan, kali maya, garut dan lain sebagainya. Mungkin kita tidak menduga, dari salah satu tempat di Provinsi Bengkulu ditemukan batu mulia yang cukup fenomenal. Yakni batu Cempaka Merah atau Red Rafflesia, batu ini dapat ditemukan di daerah Seblat Kabupaten Bengkulu Utara. Kepala anjungan Bengkulu Taman Mini Indonesia Indah Ali Paseh yang juga menjabat koordinator pecinta batu mulia menuturkan, batu red rafflesia memiliki warna merah transparan. Dari jenisnya red rafflesia memiliki beberapa warna seperti merah kecoklatan, merah atau merah orange, batu ini di masyarakat sebagai batu Bengkulu. “ Akhir-akhir ini penjualan red rafflesia mengalami peningkatan, bahkan untuk bahan red rafflesia kualitas super dapat diperoleh dengan harga Rp.5 Juta,” ujar Ali Paseh. Keberadaan batu red rafflesia memberikan nilai tambah dan menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat Bengkulu. Salah satunya menjamurnya usaha gosokan batu di Provinsi Bengkulu yang didukung usaha penyediaan mesin potong, mesin gerinda, mata potong, serbuk intan dan ring cincin.